Mencintaimu

Oleh Uripa

Kita tidak pernah mengerti, pada gerimis yang jatuh ke bumi. Aroma basah tanah kabarkan duka. Cinta tak pernah sederhana, kekasih. Pada barisan perlawanan itu, aku dipukul mundur dan tumbang sebelum memeluk menang.

Kita tidak pernah mengerti, pada lautan tangis yang jatuh pada rengkuh ibu pertiwi. Diorama berantakan pada puing-puing masa lalu yang hilang. Cinta terlalu rumit, kekasih. Pada ingatan yang dikebiri, aku seumpama musafir di antara mitos pembangunan di tanah nenek moyang.

Kita tidak pernah mengerti, pada darah yang mendidih menjalar keseluruh tubuh. Kemanusian mati di tengah-tengah ketidakpastian. Cinta terlampau mahal, kekasih. Pada seluruh kehidupan, ternyata meregang nyawa adalah harga sebuah perjuangan.

Kita tidak pernah mengerti, pada gugur bunga yang baru saja ditumbuhkan. Doa terlalu melangit seakan tak pernah melihat bumi dihancurkan. Cinta begitu menyakitkan. Tapi, kekasih. Biarkan aku mencintaimu dengan caraku, selebihnya biar semesta yang bekerja untukmu.

Cirebon, 2019