Permainan
Oleh Uripa
(Sumber foto Kompasnia.com)
Tangis yang seperti apa lagi, jika linangannya lebih kering dari musim kemarau?
Lalu, bagaimana dengan tangis yang disembunyikan sepasang mata yang gelap oleh cahaya?
Bagaimana bisa kepahitan adalah suatu karunia? Sedang hidup penuh dengan air mata dan derita.
Bagaimana bisa kau sebut itu cinta, sedang seseorang telah mengambilnya dan mematikannya. Tanpa tersisa.
Bagaimana bisa kau sebut puisi, jika kata-katamu merubah seseorang tentang arti sebuah mimpi?
Jelaskan padaku, setidaknya alasan mengapa kau sengaja mempermainkan waktu?
Maret, 2020
Comments
Post a Comment