Musim Semi
: untuk Takahiro Moriuchi
Langit impian runtuh
Langkah kaki terhenti pada malam-malam gelap dan basah
Rindu dendam menjalar ke seluruh tubuh
yang berpatah.
Langkah kaki terhenti pada malam-malam gelap dan basah
Rindu dendam menjalar ke seluruh tubuh
yang berpatah.
Siang yang dingin oleh kenyataan
dan harapan redup oleh angan yang dihancurkan berkali-kali.
Malam selalu sama seperti kematian yang menyedihkan.
Hujan turun di antara ramai kendaraan
Lampu jalanan kota perlahan menyala
Aku berjalan di antara kehilangan dan penghianatan.
Aku tidak tahu, bagaimana cara untuk melupakan.
Hari berlalu dalam lintasan waktu yang tak sedikit
Sakit menjelma detak yang tak berhenti.
Musim berganti,
Beristirahat di bawah langit semi, angin menerpa kelopak mata yang basah dengan lembutnya.
Aku mendapati diri berada di ruang penuh jejak kehidupan
Tepat di hadapanku kau memberi ketenangan yang membasuh segala lelah.
Kata-kata yang kau cipta menjelma kekuatan di antara rapuh
Bisik suara yang kau hembuskan menembus bebatuan dan dinginnya dinding hati.
Kau seperti musim semi, datang di kehidupanku setelah patah hati.
(君は春のようだ, 失恋のあと私の人生に入ってきたんだ.)
Cirebon, 2021
Uripa
Comments
Post a Comment