Semi

- Oleh Uripa


Kesedihan membiarkanmu tertidur di musim semi yang dingin
Bunga-bunga menjelma keraguan
Pada setiap langkah di tepian jalan yang dipaksa berhenti
Kau masih saja menangisi sebuah puisi yang tak lagi terkata.

Gelap kembali menyala
Setelah senja kau tinggalkan sendirian
di bawah pohon yang selalu jatuh dedaunan itu,
Kau pernah mengerti atau hanya pura-pura tak memahami
bahwa langit tak selalu biru juga bumi mestinya hangat.

Hujan kembali turun pada kaca jendela yang kau tutup
diam dan seluruh tanya berjatuhan serupa bulir air di atas kepala.
Kau, sekali lagi membisu pada aksara yang mulai pergi
dari sisi yang tidak kau ketahui.

ke mana?
ke tempat yang tersembunyi
atau
di sini.

Cirebon, Juli 2020

Comments

Popular Posts